Tugas 4
NAMA : LUCIANA LIDYA SARI
NPM : A1A011040
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Laporan Perjalanan Studi Banding Mahasiswa/I Universitas
Bengkulu Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia Dalam Rangka Pengembangan
Kreativitas Dan Seni Mahasiswa
Univ. Bengkulu – Udayana Bali
8 – 15 Oktober 2012
Perjalanan
studi banding kami dimulai pada tanggal 8 oktober 2012. Sebelum keberangkatan
kami semua melakukan pelepasan dengan para dosen serta teman-teman yang tidak
bisa ikut dalam perjalanan studi banding, pelepasan dilakukan di halaman
dekanat FKIP yang dihadiri beberapa dosen. Setelah pelepasan, kami mulai
bersiap-siap untuk berangkat. Sekitar pukul 14.00 rombongan studi banding sudah
berkumpul di Bandara Fatmawati Padang Kemiling Bengkulu, dan kami langsung check in dan menunggu beberapa saat
hingga akhirnya pesawat lepas landas. Pesawat yang kami tumpangi adalah pesawat lion jenis jt 0635, dan saya duduk dibangku 12e. Saya sempat gugup saat
pesawat akan lepas landas karena itu merupakan kali pertama saya menumpangi
pesawat.
Kami
tiba di bandara soekarno-hatta sekitar pukul 03.20 WIB. Cukup lama kami
menunggu keberangkatan pesawat menuju bandara ngurahrai denpasar-bali, sekitar
pukul 19.00 WIB. Untuk memanfaatkan waktu, kami menyempatkan untuk berfoto-foto
di area bandara, sambil memerhatikan kemegahan bandara itu. Kami berada di area
terminal internasional, areanya begitu luas, ber-ac, dan yang pasti nyaman J .
setalah lama menunggu beberapa lama, kami pun akhirnya berangkat menuju Bandara
Ngurahrai Denpasar-Bali, dan yang baru sadari ternyata Bandara Ngurahrai terletak
dipinggir pantai. Saat kami sampai ternyata bandara ngurahrai sedang
direnofasi, tapi itu tidak mengurangi kemegahan dari bandara tersebut. Dengan
rasa letih yang teramat sangat kami menyusuri lorong-lorong area bandara hingga
sampailah kami diarea parkir bus, dengan raut muka yang mulai kusut dan badan
yang terasa letih kami menjinjing koper dan memasukkannya kedalam bagasi bus
dan langsung menghempaskan badan ke kursi bus. Perjalanan dari bandara ke hotel
sekitar setengah jam, kami menginap di Hotel Diana di Jalan Pidada9 Denpasar.
Sesampainya di hotel kami pun bersiap-siap makan malam, hari menunjukkan pukul
11.00 WIT, ada perbedaan 1 jam antara Jakarta dan Bali.
Keesokan
hari.
Bali,
9 Oktober 2012.
Waktu
di Bali terasa lebih cepat. Belum hilang rasa pegal, kami sudah harus
bersiap-siap untuk kunjungan ke Universitas Udayana Bali, tepatnya mengunjungi
para mahasiswa/i Universitas Udayana Jurusan Sastra Indonesia. Tidak hanya
kunjungan, kami juga saling bertukar seni, saya dan beberapa teman akan
menampilkan tarian kreasi tabot Bengkulu jadi, sebelum berangkat kami berias
terlebih dahulu.setelah selasai berias, maka sekitar pukul 10.00 WIT kami mulai
bersiap-siap untuk menuju ke Universitas Udayana. Jalanan cukup macet, hingga
akhirnya sampailah kami di tempat tujuan, yaitu di Universitas Udayana Denpasar
Bali. Saat tiba, kami cukup menjadi sorotan. Beberapa pasang mata melihat kami
dengan tampang bingung karena beberapa dari kami memakai pakaian nari, mungkin
mereka baru pertama kali melihatnya. Sungguh berbeda suasana di Unud dengan
Unib, gedung kuliah mereka masih mempertahankan budaya khas Bali, mulai dari
gapura khas Bali serta patung-patung yang saya sendiri tidak tahu apa namanya.
Dan yang menarik bagi saya, ternyata di Bali ada fotografer otomatas, kami merasa separti selebritis yang di
kejar-kejar paparazi J. Untuk
menghindari paparazi yang sedari tadi
sibuk memoto-motoi , kami pun bergegas memasuki aula gedung, cukup luas dan
cukup megah. Pelafonnya dipenuhi lukisan, dan dibagian panggung terdapat
beberapa alat musik khas bali. Kunjungan kami dibuka dengan perkenalan
masing-masing universitas serta kata sambutan dari beberapa dosen. Dan tibalah
pada sesi pertunjukkan atau pertukaran seni dari kedua belah pihak. Yang
pertama tampil adalah Unib dengan menampilkan tari pesembahan, tarian khas dari
daerah Bengkulu. Selanjutnya yaitu tarian Cendrawasih yang dibawakan oleh satu
orang penari yang diiringi oleh alat musik khas Bali. Penari berlenggak-lenggok
dengan leluasa dan tampak cantik, dengan memakai gaun panjang dan sayap yang
berbentuk seperti sayap burung Cendrawasih, matanya dengan telaten bergerak kekiri
dan kekanan seperti tarian khas Bali yang biasanya saya lihat di televisi. Universitas
bengkulu menampilkan 2 tarian, satu nyanyi daerah, dan satu pembacaan puisi.
Sedangkan dari universitas udayana menampilkan 1 tarian, yaitu tari
cendrawasih, petuah jawa kuno, dan musikalisasi puisi.
Setelah
selesai pertunjukkan dan pertukaran seni dengan mahasiswa/I Fakultas Sastra
Indonesia, sekitar pukul 01.00 WIT rombongan kami langsung bergegas mengunjungi
GWK(Garuda Wisnu Kencana) di daerah Badung dan kami menghabiskan makan siang
kami didalam bus. Bus pun melaju menyusuri jalan demi jalan, dan tibalah kami
di GWK. Kadatangan kami disambiut dengan penampakkan patung jari manusia dengan
telunjuk menghadap keatas dan jari lainnya dikatupkan. Patung itu cukup besar
dan cukup membuat takjub karena ukurannya yang beratus-ratus kali lipat dari
ukuran ukuran tangan sebenya. Sebenarnya kedatangan awal kami yang paling utama
dalah menonton Tari Barong namun, sesampai di GWK tariannya sudah selesai
sehingga kami hanya berkesempatan berfoto-foto dengan penarinya. Namun kami
tidak bermurung hati, karena banyak hal menarik yang bisa kami lihat di GWK.
Dari info yang saya dapatkan, GWK mempunyai luas sekitar 240 hektar. Disana ada
patung garuda wisnu yang merupakan buah karya nyoman nuarta. Patung garuda
mempunyai tinggi 150 meter dengan bentangan sayap mencapai 64 meter dan
pembuatannya menghabiskan 4000 ton perunggu dan tembaga. Didaerah ini juga ada
pilar-pilar raksasa yang tidak kalah membuat mata terperangak. Sekumpulan bukit
batu yang seakan-akan dipotong kotak berbentuk balok. Dan ada juga patung dewa
wisnu yang sangat besar namun kalihatan belim jadi karena kedua tangannya
pontong. Selesai menikmati pemandangan di gwk, kami pun melanjutkan perjalanan
ke Uluwatu untuk menonton Tari Kecak di kawasan Uluwatu,Badung. Kawasan ini
berjarak 30-an kilometer kearah selatan kota Denpasar dengan ketinggian 75
kilometer diatas permukaan laut. Kami tiba di daerah Uluwatu sekitar pkul 5
sore. Pemandangannya begitu indah, dengan jurang yang tinggi, dan disajikan
pemandangan pantai dibawahnya dengan hempasan ombak yang sangat kuat. Dikawasan
ini ada pura luhur yang tidak boleh dimasuki sembarangan orang, para wanita
yang sedang terkena haid dilarang untuk memasuki pura. Tujuan utama kami datang
ke Uluwatu adalah untuk menyaksikan Tari Kecak, tarian khas daerah Bali. Tempat
yang sangat pas, sambil menunggu acara di mulai kami bisa menikmati pemandangan
yang begitu indah. Tidak hanya wisatawan domestik yang berkunjung kesini,
wisatawan dari luar ternyata lebih antusias. Sangat jelas terliha perbedaan
antara wisatawan lokal dan wisatawan luar. Tapi tujuannya tetap satu, menonton
Tari Kecak. Pertunjukkan dimulai sekitar jam 5 sore, hampir magrib. Sebelumnya
kami di ingatkan untuk menjaga barang bawaan kami karena di daerah ini
berkeliaran monyet-monyet yang suka usil mengambil barang bawaan pengunjung.
Dari informasi yang saya dapatkan, tari kecak merupakan jenis tarian Bali yang
paling unik, dan tidak diiringi alat musik/gamelan apapun, tapi diiringi dengan
paduan suara sekitar 70 orang. Tari ini berasal dari tarian sakral (sang
hyang). Pada tari sang hyang seorang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan
para dewa atau leluhur yang sudah disucikan. Dengan menggunakan si penari
sebagai media penghubung para dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya.
Pada tahu 1930-an mulailah disispkan cerita epos Ramayana kedalam tarian
tersebut. Pertunjukkan tari kecak sangat menakjubkan, tidak hanya tariannya
saja, tapi pemandangannya juga tidak kalah menakjubkan. Waktu yang sangat tepat
dipilih oleh pihak penyelenggara, yaitu saat-saat matahari akan tenggelam yang
biasa disebut senja, diman bagian bumi yang kami injak tampak memerah
kekuning-kuningan dan berangsur gelap. Pertunjukan bedurasi sekitar 1 jam-an.
Setelah selesai pertunjukkan, kami pun tidak lupa mendokumentasikannya dengan
berfoto-foto dengan para penari.
Cukup letih, dan
cukup panjang waktu yang kami habiskan seharian ini. Dan saatnya kami kembali
ke Hotel Diana untuk makan malam dan beristirahat J.
Bali,
10 Oktober 2012.
Kami
bangun cukup pagi hari ini, sekitar pukul 08.00 kami segera sarapan dan
kemudian pergi ke pusat oleh-oleh khas Bali Krisna di Jalan Raya Kuta. Kami
menyempatkan kesana untuk berbelanja berbagai ole-oleh khas Bali, setelahnya
kami melnjutkan perjalanan menuju Pantai Kuta. Perjalanan kami menuju Pantai Kuta
tidak memakai bus yang biasanya kami tumpangi, melainkan menyewa angkutan umum
yang bentuknya seperti angkot di Bengkulu. Perlu diketahui bahwa kendaraan
dengan panjang lebih dari 5 meter dilarang memasuki kawasan Kuta. Jalan menuju
pantai kuta memang sangat minimalis dan sangat pas, pas untuk dua kendaraan
roda empat jenis Mitsubisi, dan yang pasti daerah ini sangat ramai oleh para
turis. Pantai Kuta merupakan salah satu kawasan favorit turis asing, buktinya
banyak sekali para turis asing yang beerjemur disini untuk menghitamkan badan
mereka agar terlihat lebih eksotis. Ombak di pantai ini juga terbilang ekstrim,
tapi itu tidak mengurangi niat para peselancar untuk bermain surfing di pantai ini. Udara kuta
disiang hari sangat terik, persis seperti di Pantai Panjang Bengkulu.
Cukup
lama waktu yang kami habiskan di Pantai Kuta, dan kami pun bergegas menuju ke
Nusa Dua untuk makan siang sambil menikmati makan siang di tepi Pantai Nusa Dua.
Daerah Nusa Dua merupakan kawasan elit di daerah Bali, di jalan menuju kawasan
ini banyak terdapat hotel-hotel mewah yang permalamnya bisa membandrol harga
hingga puluhan juta rupiah. Banyak olahraga air yang bisa dinikmati di kawasan
Nusa Dua ini, mulai dari mengelilingi pantai menggunakan motor boat, banana
boat, paralayang, atau biasa juga berlayar menuju Pulau Penyu di Tanjung Benoa.
Rombongan kami memilih berlayar menuju pulau penyu. Perjalanan kami menuju
Pulau Benoa menggunakan motor boat yang mana lantai bagian tengahnya dibuat
menggunakan kaca bening, sehingga kami bisa menikmati wisata bawah air yang
sangat indah, untuk menuju ke Tanjung Benoa cukup membayar dengan tarif 50.00,-
/orang, jumlah maksimum penumpang dalam 1 motor boat 10 orang, atau bisa juga
menyewa motor boat dengan tarif 500.000,- PP.
Pulau
Penyu sepertinya merupakan tempat penangkaran penyu, karna di sana banyak
sekali kolam-kolam penyu, dan pengunjung bebas untuk memegangnya. Dari anakan
penyu hingga induk penyu ada di sana. Ada juga binatang lain, separti ular,
elang laut dll.
Setelah
berpuas-puas di kawasan Pulau Penyu, kami kembali menyebrang menuju Pantai Nusa
Dua dan akan melanjutkan perjalanan kami menuju Dreamland untuk menikmati senja. Asal muasal Dreamland Ini
merupakan daerah kapur dengan jumlah air yang sedikit, namun disulap menjadi
tempat wisata yang sangat bagus. Dengan hamparan rumpu hijau yang sangat
menawan dan pantai dengan karang-karang terjal yang memukau. Sekitar pukul
setengah enam sore kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju Pantai Jimbaran
untuk menyantap makan malam di sana, tepatnya di restoran bintang laut.
Menyantap makanan ditepi pantai, dengan pemandangan lampu-lampu yang indah,
sangat indah. Sehabis menyantap habis makanan, kami pun langsung beranjak
menuju hotel, dan sekitar pukul 08.15 kami tiba di penginapan kami.
Bali,
11 Oktober 2012.
Kamis
pagi di bali sekitar pukul 9.30 wit, seusai menyantap sarapan kami pun
melanjutkan perjalanan kami untuk nonton Tari Barong di Daerah Batubulan –
Gianyar – Bali. Sekilas info : tarian barong menggambarkan pertarungan antara
kebajikan melawan kebatilan. Barong adalah binatang purbakala yang melukiskan
kebajikan sedangkan rangda adalah binatang purbakala yang mahadahsyat yang
menggambarkan kebatilan. Setelah itu
kami kembali melanjutkan perjalanan kami kesebuah pasar di daerah Gianyar Bali,
yaitu pasar Sukowati. Di pasar ini tidak dipasang tarif yang baku, akan tetapi
terjadi proses tawar menawar antara penjual dan pembeli, jadi jika ingin
berbelanja di pasar ini kita harus pintar-pintar menawar harga. Selasai belanja
kami melanjutkan perjalanan kami menuju ke kawasan tempat pembuatan perak.
Ternyata di bali tidak ada pabrik, jadi semua barang yang di hasilkan di buat
di rumah ( home made). Dan setelah itu kami pun bargegas menuju ke daerah Tanah
Lot. Sungguh menakjubkan sekali kawasan ini, karena di tengah-tengah lautnya
terdapat karang yang menjuntai gagah dan berdiri sebuah pura diatasnya. Tidak
hanya pura di tengah laut, disana juga ada air yang disebut dengan air suci.
Kawasan Tanah Lot sangatlah luas dan sangat indah.
Sekitar
pukul 17.30 wit rombongan kami meninggalkan daerah tanah lot dan kembali menuju
Hotel Diana. Ini malam terakhir kami di bali, sebelum menghabiskan malam, saya
dan beberapa orang teman saya berjalan-jalan meninggalkan hotel, hanya sekedar
menikmati malam di Pulau Dewata, dan akhirnya kembali lagi ke hotel untuk beristitahat.
Bali,
11 oktober 2012.
Ini
hari terakhir kami di Bali, karena sore pada tanggal ini kami akan bergegas
meninggalkan Bali L. Saya dan teman-teman segera berberes-beres, mengangkuti koper kami
dan meletakkannya ke dalam bagasi bus. sebelum menyebrangi Selat Bali, kami
menyempatkan diri untuk mengunjungi pusat oleh-oleh khas Bali, dan selanjutnya
menuju ke Jalan Raya Bedugul untuk berbelanja oleh-oleh di Toko Teman Joger.
Setelah menghabiskan rupiah demi rupiah, kami kembali melanjutkan perjalanan kami
ke Danau Beratan – Bedugul, Bali. Danau ini terletak di daerah pegunungan, jadi
jalan menuju kawasan ini cukup dingin. Sebelum sampai di Danau Beratan, kami
terlebih dahulu singgah kesebuah restoran untuk menyantap makan siang di sana.
Setalah makan kami pun melanjutkan perjalanan menuju danau, melewati tikungan
kemesraan, melewati patung pak polisi yang tak letih-letihnya berdiri dan
akhirnya sampailah kami di tujuan, yaitu di Danau Beratan di daerah Bedugul,
Bali. Danau bedugul juga menjadi maskot Pulau Bali, jika ingin tahu pemandangan
yang lebih detail tantang Danau Beratan bisa dilihat di uang rupiah 50.000,- J
Cukup
sejuk hawa disisni, dengan pemandangan perbukitan yang cukup indah,, ini
merupakan detik-detik terkhir kami di bali. Usai menikmati pemandangan yang
luar biasa indah, kami pun melakukan pelepasan dengan tour gad yang telah menemani kami beberapa hari berwisata di Pulau
Dewata ini. Selanjutnya kami segera bergegas meninggalkan daerah Danau Beratan
menuju ke daerah paling timur Pulau Bali, tepat nya ke Pelabuhan Gilimanuk
untuk menyebrangi selat bali menuju ke jawa timur. Kami sampai di jawa timur
sekitar pukul 18.15 WIB. Daerah tujuan kami selanjutnya adalah Solo, cukup lama
yang kami tempuh dari Jawa Timur menuju Solo. Perjalanan menuju solo
menghabiskan waktu semalaman. Kami tiba di Solo pada pkul 07.00 WIB.
Solo,
13 Oktober 2012.sesampai di Solo kami menikmati teriknya kota solo yang begitu
menyengat, tempat yang pertama kami kunjungi adalah Kampung Batik. Dan
selanjutnya kami berwisata ke kawasan Pasar Klewer selanjutnya kami melanjutkan
perjalanan menuju ke Yogyakarta. Kami pun tiba di Yogyakarta pada pukul 17.30
WIB dan langsung check in di Galuh
Hotel yang berada di kawasan Komplek Candi Prambanan. Setelah mandi dan
bersiap-siap kami selanjutnya pergi ke kawasan Candi Prambanan untuk menonton
Sendratari Ramayana pada pukul 19.00 WIB. Kami menonton festival sekitar 2 jam,
1 kontingen berdurasi sekitar satu jam. Kontingan yang tampil pada malam itu
berasal dari Kalimantan Selatan, dan Semarang. Setelah selesai menonton kami
langsung pulang ke Galuh Hotel untuk beristirahat.
Yogyakarta,
15 Oktober 2012
Sekitar
pukul 08.00 pagi rombongan kami check out
dari hotel dan menuju ke ke kawasan depan Taman Pintar. Kawasan ini sangat
strategis, dekat menuju Taman Pintar, Melioboro, Kraton, dan Benteng. Kami di
beri waktu sampai pukul 15.00 WIB untuk menghabiskan waktu di kawasan ini.
Pukul
15.30 wib
Rombongan kami kemudian meninggalkan Yogya karena
besok pgi harus pulang kembali ke Bengkulu. Sekitar pukul 09.30 kami telah tiba
di bandara. Pukul 13.00 kami terbang menuju ke Bengkulu dan akhirnya tibalah
kami di Bandara Fatma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar